Sekolah Rumah Itu Populer
Home schooling menjadi semakin populer. Mengapa? Karena di beberapa daerah, sekolah terlalu berbahaya untuk dipertimbangkan. Orang tua ingin memiliki kontrol lebih besar terhadap lingkungan belajar anak-anaknya. Sekolah-sekolah di beberapa daerah kekurangan sumber daya dan staf yang berkualitas untuk mendidik anak-anak secara efektif menghadapi tantangan masyarakat global saat ini. Dengan home schooling, orang tua dapat memperluas platform pembelajaran anak-anak mereka hingga tingkat yang hampir tak terbatas. Distrik sekolah menyediakan kurikulum yang diperlukan untuk anak-anak sehingga orang tua tidak melakukan tindakan yang tidak produktif. Hal ini juga membantu memastikan bahwa anak-anak yang bersekolah di rumah berada pada jalur yang sama dengan teman-teman mereka yang memiliki usia dan tingkat kelas yang sama.
Bagaimana dengan kasus di mana anak-anak mempunyai bahasa pertama selain bahasa Inggris? Meskipun jumlahnya belum terlalu besar, semakin banyaknya penemuan anak-anak berstatus imigran ilegal dalam jumlah yang mengkhawatirkan menimbulkan pertanyaan tentang home-schooling dan literasi Bahasa Inggris sebagai Bahasa Kedua (ESL). Tugas mengembangkan kefasihan berbahasa Inggris dimulai dari anak-anak hingga orang tua dan bahkan kakek-nenek dalam banyak kasus. Keluarga imigran kekurangan uang. Seringkali karena rendahnya tingkat prestasi pendidikan, kurangnya keterampilan yang dapat dipasarkan atau bahkan buta huruf, orang tua merasa “terjebak”. Untuk mendapatkan lebih banyak, mereka harus belajar lebih banyak, namun bagaimana hal ini dapat dicapai tanpa kefasihan berbahasa Inggris?
Menggunakan Pendekatan TBL
Salah satu dari banyak skenario yang mungkin dilakukan adalah home schooling dengan menggunakan pendekatan TBL (Tasked-Based Learning). Dalam pendekatan ini, pelajar diajarkan keterampilan yang dapat digunakan dan dipasarkan dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Keterampilan yang dibutuhkan seperti Alat Bantu Keperawatan, Pembantu Perawatan Kesehatan Rumah, Mekanik Mobil, Pembantu Listrik, Pekerja Pertukangan dan Perdagangan Konstruksi, Juru Masak dan bahkan Pembantu Guru dapat ditingkatkan ke standar yang dapat dipasarkan dengan lebih cepat. Tentu saja sebagian besar memerlukan persiapan kurang dari satu tahun untuk mulai “memberi kembali” kepada perekonomian yang kini banyak disalahgunakan sehingga merugikan pembayar pajak dan pemilik rumah yang saat ini menanggung beban perekonomian yang terlalu besar.
Dengan menggunakan pendekatan TBL, beberapa masalah akan diatasi pada saat yang bersamaan.
o Para imigran akan mempelajari keterampilan yang dapat dipasarkan
o Para imigran akan belajar bahasa Inggris
o Para imigran akan mendapatkan kembali harga diri dan martabat pribadi mereka
o Orang tua dapat memberikan contoh yang berharga bagi anak-anak mereka
o Anak-anak bisa lebih dimasukkan ke dalam masyarakat arus utama Amerika
o Anak-anak dapat lebih mudah memperoleh keterampilan bahasa Inggris yang dapat digunakan
Sudah ada sejumlah program bahasa Inggris online dan residensi rendah serta program lain yang tersedia untuk orang dewasa dan anak-anak.
Tentu saja bahasa Inggris yang diajarkan sebagai bahasa kedua atau bahasa asing praktis untuk home schooling. Guru dan tutor harus membuat kelas menjadi menarik, hidup, dan kadang-kadang bahkan menyenangkan jika mereka ingin mempertahankan minat dan kehadiran pelajar LEP (Limited English Proficiency) ini. Dengan melakukan hal ini, masalah pembelajar yang tidak bisa berbahasa Inggris atau LEP pada segala usia dapat mulai diatasi dengan sungguh-sungguh. Sekolah-sekolah yang terlalu padat, kekurangan dana dan sumber daya memerlukan bantuan kita. Inilah salah satu cara kami, sebagai profesional TEFL yang peduli, dapat memberikannya kepada mereka.